Kamis, 31 Mei 2012

KAMPANYE PUBLIC RELATION


Kampanye Public Relations (PR campaign) dalam arti sempit bertujuan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan khalayak sasaran (target audience) untuk merebut perhatian serta menumbuhkan persepsi atau opini yang positif terhadap suatu kegiatan dari suatu lembaga atau organisasi (corporate activities) agar tercipta suatu kepercayaan dan citra yang baik dari masyarakat melalui penyampaian pesan secara intensif dengan proses komunikasi dan jangka waktu tertentu yang berkelanjutan.Dalam arti lebih umum atau luas, kampanye public Relations tersebut memberikan penerangan terus-menerus serta pengertian dan memotivasi masyarakat terhadap suatu kegiatan atau program tertentu melalui proses dan teknik komunikasi yang berkesinambungan dan terencana untuk mencapai publisitas dan citra yang positif.
Dalam peranan atau praktik lapangan Public Relations sehari-hari bahwa kampanye tersebut akan berbeda pengertiannya dengan propaganda. Melakukan kampanye (PR campaign) di sini lebih menitikberatkan untuk membangun suatu saling pengertian dan pemahaman (soft selling) melalui persuasi dari khalayak sasaran. Sedangkan propaganda, selain bertujuan untuk mencari pengikut atau dukungan , juga untuk tujuan membangun suatu pengertian dari khalayak sasaran, tetapi lebih menitikberatkan unsur “paksaan” (hard selling) disamping melakukan persuasi.Keduanya sama aktivitasnya dalam penyampaian pesan atau isu melalui proses berkomunikasi dengan menggunakan media massa dan media non massa.
1.      Kampanye yang dikenal
Jika ditarik suatu kesimpulan dari uraian di atas bahwa kampanye tersebut menyangkut kepentingan lembaga, organisasi, perusahaan, peluncuran suatu produk barang atau jasa, hingga bidang politik, ekonomi, sosial dan seni budaya, olahraga, program pembangunan nasional dan sebagainya. Kegiatan kampanye dilakukan pada event tertentu dan jangka waktu tertentu yang dirancang sedemikian rupa, aktarktif, kreatif, dan dinamis dalam rangka untuk mempengaruhi pihak lain. Kegiatan kampanye itu biasanya memuncak dalam event tertentu untuk menarik perhatian, dukungan, pemahaman, dan meningkatkan kesadaran, sekaligus mempengaruhi masyarakat tentang suatu isu, tema, dan topik tertentu, seperti berikut :
1)      Kampanye pemilu
2)      Kampanye KB nasional
3)      Kampanye gerakan disiplin nasional (GDN)
4)      Kampanye gerakan gemar menabung nasional
5)      Kampanye mencegah HIV / AIDS
6)      Kampanye kadarkum (kesadaran hukum)
7)      Kampanye anti merokok, anti alkohol, dan anti narkotika

2.      Proses dan bentuk kampanye
Proses kampanye melalui komunikasi tersebut, antara lain merupakan penyebaran informasi, pengetahuan, gagasan, atau ide untuk membangun atau menciptakan kesadaran dan pengertian melalui teknik komunikasi. Sedangkan bentuk dan komunikasi dalam melakukan kampanye sebagai berikut :
1)      Komunikasi intrapersonal
2)      Komunikasi antarpersonal (face to face)
3)      Komunikasi kelompok (group communication)
4)      Komunikasi massa (mass communication)
5)      Komunikasi melalui media massa dan media nirmassa

A.    METODE KAMPANYE PUBLIC RELATIONS
Metode kampanye Public Relations dilakukan secara berencana, sistematis, memotivasi, psikologis, dan dilakukan berulang-ulang serta kontinu (repetition and continue). Sebaliknya jika kampanye tersebut dilakukan secara insedential atau hanya dilakukan sekali, tertentu, dan terbatas, maka hal ini jelas tidak bermanfaat atau kurang berhasil untuk mengolkan suatu tema,materi, dan tujuan dari kampanye.
Sebelumnya sudah disinggung, dalam kampanye tidak terlepas dari komunikasi yang bersifat membujuk (persuasif) dan mendidik (edukatif), yaitu berupaya untuk mengubah perilaku, sikap bertindak, tanggapan, persepsi, hingga membentuk opini public yang positif dan mendukung atau yang menguntungkan segi citra dan sebagainya.



Ø  Source
Penemu, Ilmuwan, Pemimpin
Ø  Message
Penemuan baru yang diumumkan, dll
Ide,gagasan, dll
Ø  Channel
Saluran komunikasi massa : media massa, Antar personal
Ø  Receiver
Sistem anggota kemasyarakatan yang ada
Ø  Effects
Konsekuensinya :
1.      Pengetahuan baru
2.      Perubahan sikap
3.      Persuasif
4.      Menerima atau menolak

Dalam berkomunikasi atau menyampaikan pesan(message), misalnya melalui teknik periklanan (advertising) sebagai alatnya (tool of PR campaign) dan rencana media plan (rencana pemasangan iklan promosi), baik di media cetak maupun media elektronik, akan menjamin untuk “penyampaian pesan-pesan iklan” sebagai sarana komunikasi yang efektif, seperti diungkapkan dalam pepatah : right people in the right place and the right time, and the  right choise.

B.     ETOS KERJA KOMUNIKATOR DALAM KAMPANYE PR
Komunikator merupakan “tokoh sentral” dalam suatu proses kampanye secara efektif dan efisien karena ia harus memahami proses secara seksama mengenai berbagai hal yang terkait dengan komunikasi dalam penyampaian pesan kepada public. Komunikator harus terampil dalam membaca dan mendengar (listening) dan bukan sekedar “hear” terhadap aspirasi yang muncul di dalam masyarakat. Sikap komunikator harus proaktif, dinamis, kreatif, dan inovatif, tetapi tidak agresif untuk meraih berbagai kesempatan dengan mengabaikan hak pihak lain untuk memperoleh kesempatan yang sama.
Etos kerja sebagai persyaratan utama bagi komunikator (Public relations Officer) ketika menjalankan perannya dalam berkampanye. Oleh karena itu, nilai pribadi komunikator merupakan perbaduan sebagai berikut :
a.       Memiliki kemampuan
b.      Memiliki kejujuran dan integritas pribado
c.       Memiliki standar moral yang tinggi
d.      Iktikad yang baik (good will)
e.       Dapat dipercaya dan diandalkan (credibility & favaourable)
Filsuf Aristoteles mengambarkan bahwa “Etos komunikator” tersebut tercermin pada :
a.       Perasaan baik (good sense)
b.      Akhlak yang karimah atau insan kamil (good moral)
c.       Watak yang baik (good character)

C.    TEKNIK BERKAMPANYE
Untuk berhasilnya suatu persuasi dalam berkampanye melalui berbagai teknik agar dalam penyampaian pesan (message) kepada audiensinya cukup efektif, antara lain beberapa teknik kampanye yang lazim dipergunakan dalam kegiatan public relations atau periklanan, yaitu sebagai berikut :
a.       Partisipasi (participasing)
Partisipasi, yaitu teknik yang mengikutsertakan (partisipasi) atau peran serta komunikasi atau audiensi yang memancing minat atau perhatian yang sama kedalam suatu kegiatan kampanye dengan tujuan untuk menumbuhkan saling pengertian, menghargai, kerja sama, dan toleransi.
b.      Assosiasi (association)
Association yaitu menyajikan isi kampanye yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau obyek yang tengah ramai atau sedang dibicarakan agar dapat memancing perhatian masyarakat. Misalnya “three in one”, maka orang akan ingat akan pembatasan penumpang mobil pribadi yang melewati jam tertentu di kawasan jalan protokol Jakarta.Secara cerdik pihak produsen kosmetika (shampoo) menggunakan kata-kata “Dimension three in one” yang akan menambah daya pengenalan tinggi.
c.       Teknik integratif (integrative)
Teknik ini bagaimana untuk menyatukan diri (komunikator) kepada khalayaknya secara komunikatif dengan mengucapkan kata-kata : “kita, kami, Anda sekalian atau Anda, dan sebagainya, yang artinya mengandung makna bahwa yang disampaikan pihak komunikator bukan untuk kepentingan dirinya atau perusahaannya, atau bukan untuk mengambil keuntungan sepihak, tetapi mengambil manfaat secara bersama, demi untuk kepentingan bersama.
d.      Teknik ganjaran (pay off technique)
Teknik ganjaran bermaksud untuk mempengaruhi komunikan dengan suatu ganjaran (pay off) atau menjanjikan sesuatu dengan “iming-iming hadiah”, dan lain sebagainya dengan dua kemungkinan :
1.      Bisa berupa benefit (manfaat),kegunaan,dan sebagainya
2.      Bisa berupa ancaman, kekhawatiran, dan suatu yang menakutkan
e.       Teknik penataan patung es (icing technique)
Hal ini merupakan suatu upaya dalam menyampaikan pesan (message) suatu kampanye sedemikian rupa sehingga enak dilihat, didengar, dibaca, dirasakan dan sebagainya.
f.       Memperoleh empati (empathy)
Suatu teknik berkampanye dalam menempatkan diri dalam posisi komunikan, ikut merasakan dan “peduli” situasi atau kondisi pihak komunikan. Biasanya dalam public relations dikenal dengan sosial responsibility and humanity relations.
g.      Teknik koersi atau paksaan (coersion technique)
Dalam komunikasi melakukan kampanye lebih menekankan suatu “paksaan” yang dapat menimbulkan rasa ketakutan atau kekhawatiran bagi pihak komunikan yang tidak mau tunduk melalui suatu ancaman tertentu.
Disamping itu ,ada resiko yang dihadapi dalam berkampanye yang dapat menggagalkan teknik persuasi atau menbujuk pihak khalayak sasaran (target audience), yaitu sebagai berikut.
1.      Penyesatan suatu pengertian atau pemahaman tentang tema kampanye yang tengah dilancarkan oleh pihak lain (kompetitor)
2.      Merusak atau memalsukan isi atau materi pesan (to make the message invalid)
3.      Menafsirkan suatu pesan dengan ukuran menurut pengertian atau pandangan sepihak
4.      Memberikan pesan yang bahasanya terlalu sukar untuk dimengerti atau dicerna maksud dari pesan yang hendak disampaikan itu.



D.    MATERI DAN ISI PROGRAM KAMPANYE
Materi dan isi kampanye tersebut biasanya menyangkut
a.       Tema, topik, dan isu apa yang ingin diangkat kepermukaan agar mendapat tanggapan
b.      Tujuan dari kampanye
c.       Program atau perencanaan acara dalam kampanye ; dan
d.      Sasaran dari kampanye yang hendak dicapai.
Komponen-komponen setiap langkah penggiatan program kampanye tersebut dibentuk secara berangkai, mulai dari
1.      Analisi situasi dan audit komunikasi
2.      Merumuskan tujuan dan target waktunya
3.      Menentukan publiknya (target audience)
4.      Menentukan media
5.      Menetapkan anggaran untuk kampanye tersebut
6.      Program penggiatan kampanye,dan
7.      Analisi hasil program tersebut dan aplikasinya, berhasil atau tidaknya berdasarkan “planing your work and working your plan”
Kemudian sebagai acuan untuk mengukur keberhasilan dari program kampanye PR tersebut, tergantung pada apa dan bagaimana masalah yang akan dihadapi oleh setiap kegiatan, lembaga, atau organisasi, serta perusahaan melalui peranan PR.Sedangkan sebagai tolak ukurnya atau langkah terakhir adalah target atau sasaran yang hendak dicapai, yaitu sebagai berikut.
a.       Memperoleh citra positif
b.      Memperoleh kepercayaan
c.       Realitasnya atau bukan khayalan walaupun sasarannya tidak berwujud (intangible) seperti point pertama dan kedua tersebut diatas, tetapi bisa dirasakan melalui kesan, baik secara individual maupun opini publik yang diterima secara positif

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


“MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA”

*    Referensi mengenai Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah sebuah istilah yang sering kita dengar. Tetapi, bukan tidak mungkin bahwa orang  yang sering mendengar istilah  itu tidak mengetahui dengan tepat definisi MSDM.selain itu,tidak sedikit orang yang bingung atas penggunaan istilah MSDM dan manajemen personalia. Karena itulah,penulis memaparkan sedikit pemahaman mengenai MSDM.

Beragam definisi mengenai MSDM diantara :
1.     Definisi dari Garry Dessler:
..The policies and practices one needs to carry out the ‘people’ or human resources aspects of a management position, including recruiting, screening, training, rewarding,and appraising.
2.     Definisi dari Beer et al :
Human Resource management involves all management decisions and action that affect the relationship between the organization and employee – its human resources
3.     Definisi dari Pettigrew dan Whipp :
Human Resource Management relates to the total set of knowledge, skills, and attitudes that firms need to complete. It involves concern for and action in the management of people, including : selection,training and development, employee relations, and compensation. Such action may be bound together by the creation of an HRM philosophy.
4.     Definisi dari Michael Armstrong :
MSDM dapat didefinisikan sebagai pendekatan stratejik dan koheran untuk mengelola aset paling berharga milik organisasi atau orang-orang yang bekerja didalam organisasi,baik secara individu maupun kolektif, guna memberi sumbangan untuk pencapaian sasaran organisasi.

Dari keempat definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa MSDM berkaitan dengan pengelolaan manusia yang berada di dalam suatu suatu organisasi yang ingin mencapai tujuan bersama, yaitu tujuan organisasi.Dalam sejumlah definisi diatas juga dapat dilihat bahwa pengelolaan manusia dimulai sejak tahap perekrutan dan seleksi hingga tahap penilaian kinerja dan pemberian imbalan.

          Managemen sumber daya manusia merupakan konsep luas tentang filosofi, kebijakan,prosedur dan praktik yang digunakan untuk mengelola individu atau manusia melalui organisasi.Penggunaan konsep dan sistem sumber daya manusia adalah kontrol secara sistematis dari proses jaringan fundamental organisasi yang memengaruhi dan melibatkan semua individu dalam organisasi, termasuk proses perencanaan sumber daya manusia,desain pekerjaan,susunan kepegawaian,pelatihan dan pengembangan,representasi dan perlindungan tenaga kerja,serta pengembangan organisasi.
TUJUAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (MSDM)
Ø Memungkinkan organisasi mendapatkan dan mempertahankan tenaga kerja yang cakap,dapat dipercaya,dan memiliki motivasi tinggi
Ø Meningkatkan dan memperbaiki kapasitas yang dimiliki oleh karyawan
Ø Menciptakan iklim yang produktif dan harmonis melalui asosiasi antara menejemen dan karyawan
Ø Membantu organisasi menyeimbangkan dan mengadaptasikan kebutuhan stakeholder
Ø Memastikan bahwa orang dinilai dan dihargai berdasarkan prestasi mereka
Ø Memastikan bahwa terdapat kesamaan kesempatan
Ø Mengembangkan lingkungan yang membuat kerja sam tim dan fleksibilitas dapat berkembang
Ø Mempertahankan dan memperbaiki kesejahteraan fisik dan mental karyawan.
Aktivitas MSDM
1.     Persiapan dan penarikan
Kegiatan ini menyangkut beberapa hal diantaranya : analisis pekerjaan dan jabatan ini berfungsi untuk mengetahui tugas pekerjaan dan jabatan yang ada dalam organisasi serta persyaratan yang harus dimiliki oleh pegawai.
2.     Seleksi
Setelah proses kegiatan penarikan untuk memperoleh para pelamar pekerjaan yang berkualitas selesai maka akan dihasilkan sejumlah pelamar yang disaring melalui proses seleksi.
3.     Pengembangan
Program pengembangan mengajarkan berbagai keterampilan baru kepada para karyawan agar mereka tidak menjadi usang dan untuk memenuhi keinginan karier mereka akibat perubahan lingkungan kerja.
4.     Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan ini dilakukan dengan melihat prestasi kerja pegawai.Tidak hanya sekedar dievaluasi, tetapi juga menunjukkan seberapa baik berbagai kegiatan personalia telah dilakukan.

*    Peran dan fungsi MSDM

1.     Peran Administrasi Manajemen Sumber Daya Manusia
Peran ini difokuskan pada pemrosesan dan penyimpanan data, meliputi penyimpanan database dan arsip pegawai, proses klaim keuntungan,kebijakan organisasi tentang program pemeliharaan dan kesejahteraan pegawai, pengumpulan dokumen,dan sebagainya.

2.     Peran Operasional Manajemen Sumber Daya Manusia
Peran ini lebih bersifat taktis, meliputi pemrosesan lamaran pekerjaan, proses seleksi dan wawancara, kepatuhan terhadap kebijakan dan peraturan, peluang bekerja dengan kondisi baik, pelatihan dan pengembangan,program K3,dan kompensasi

3.     Peran Strategis Manajemen Sumber Daya Manusia
Keunggulan kompetitif dari unsur sumber daya manusia merupakan kelebihan yang dimiliki oleh peran ini. Peran strategis ini menekankan bahwa orang – orang dalam organisasi merupakan sumber daya yang penting dan investasi organisasi yang besar.
Fungsi-fungsi manajerial dari MSDM  yaitu :
1.     Perencanaan ( planning ) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki, dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu.dengan perencanaan maka pencapai target yang di tetapkan akan menjadi lebih terarah dan point yang menjadi kekuatan dan kelemahan bisa menjadi pertimbangan dalam mencapai target yang telah di tetapkan

2.     Pengorganisasian ( organizing) , dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan belajar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil yang dapat mempermudah dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.dengan begitu target atau tujuan dapat di capai dan dapat terlihat  jika terjadi kesalahaan atau kegagalan sehingga dapat meminimalkan hal-hal yang mempengaruhi pencapaian  tujuan perusahaan
3.     Pengarahan ( directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.
4.     Pengawasan ( controlling ) , merupakan tindakan seorang manajer untuk menilai dan mengendalikan jalannya suatu kegiatan yang mengarah demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
*    CONTOH PRAKTIK MSDM

“Sistem seleksi Tenaga Kerja di suatu perguruan tinggi swasta”

Dalam melaksanakan seleksi untuk tenaga pendidik, sekolah ini menggunakan beragam metode, yaitu wawancara dengan kepala perguruan tinggi dan ketua yayasan,serta tes mengajar di muka mahasiswa.Hal ini dilakukan karena selain perlu mengetahui tentang kepribadian serta niat tulus para pelamar, pihak perguruan tinggi dan juga yayasan perlu mengetahui kemampuan para pelamar dalam menyampaikan materi pengajaran. Untuk tes wawancara, pihak yang menilai tentu saja para pewawancara. Sedangkan untuk tes unjuk kebolehan mengajar, pihak yang menilai adalah para mahasiswa.
Cara yang ditempuh ini tepat, karena pihak yang paling berkepentingan dengan pengajar adalah para mahasiswa selaku konsumen pengguna jasa Dosen.Dengan menerapkan cara ini, pihak kampus dan yayasan telah membuktikan bahwa mereka peduli dengan mahasiswa. Dengan adanya metode seleksi yang lebih dari satu macam, diharapkan terdapat kesesuaian antara hasil seleksi dan kinerja yang sesungguhnya.
Sedangkan untuk tenaga kependidikan, pihak yayasan dan kampus hanya melaksanakan metode wawancara. Yang dirasakan oleh para tenaga kependidikan bukan wawancara tapi lebih merupakan tawaran untuk bekerja. Apalagi para calon karyawan tidak merasa dirinya sedang diwawancarai untuk mengisi sebuah lowongan pekerjaan – mereka hanya merasa diajak bicara biasa dan pada akhirnya diminta untuk bekerja, maka bagaimana cara kampus tersebut mengetahui calon tenaga kerjanya telah memenuhi spesifikasi yang diperlukan? Satu hal yang membuat teknik wawancara ini dianggap cukup untuk menyeleksi para tenaga kependidikan ialah karena para tenaga kependidikan yang telah lolos seleksi orang-orang yang tinggal dilingkungan kampus tersebut dan telah dikenal baik oleh ketua yayasan maupun anggota kampus yang lain.
Memang metode seleksi yang digunakan organisasi yang satu dan yang lain, bahkan antara satu jenis tenaga kerja dan yang lain, dapat berbeda-beda. Karena perlu tidaknya suatu metode dilaksanakan tergantung pada hasil serta manfaat yang akan diperoleh. Hal itu tergantung pada posisi yang akan diisi, serta tergantung pula pada biaya yang dimiliki oleh organisasi pelaksana seleksi.